Metode Pekerjaan Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir)

Lapisan tipis aspal pasir atau yang biasa kita sebut sebagai Latasir, umumnya digunakan pada lapis permukaan perkerasan, bisa  digunakan diatas lapis penetrasi makadam (lapen) ataupun diatas permukaan beton (rigid pavement). Jenis campuran latasir terdiri atas dua kelas, yaitu Latasir kelas A SS-A (Sand Sheet - A) dengan ukuran nominal agregat atau pasir 9,5 mm dan Latasir kelas B atau SS-B (Sand Sheet - B) dengan ukuran nominal butir agregat pasir 2,36 mm.

Latasir

Latasir bisa diproduksi secara manual ataupun mekanis dengan menggunakan AMP dan metode pengerjaan dilapanganpun bisa dilakukan dengan cara manual menggunakan penghampar tenaga kerja manusia ataupun dengan menggunakan metode mekanis menggunakan alat penghampar yaitu finisher, tergantung volume pekerjaan dan ijin direksi lapangan.

1. Latasir Kelas B (SS-B)

a. Metode Pelaksanaan

Latasir

  • Agregat dan Aspal digoreng atau dicampurkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan sesuai dengan suhu yang memenuhi persyaratan teknis agar material tidak rusak. misalnya aspal apabila terlalu panas suhu yang digunakan untuk menggoreng aspal maka aspal akan mengalami pemuaian atau hidrasi sehingga dapat membuat aspal menjadi getas/kaku.
  • Permukaan badan jalan yang akan di latasir terlebih dahulu dibersihkan dan disemprotkan dengan aspal cair (primecoat/tackcoat).
  • Latasir dihamparkan ke badan jalan yang sudah disiapkan
  • Pemadatan menggunakan alat pemadat roda besi dan roda karet.

No

ASUMSI

1

Pekerjaan dilakukan secara manual

2

Lokasi pekerjaan menyebar disepanjang jalan

3

Kondisi jalan sedang-baik

4

Jam kerja efektif perhari 7 Jam

5

Tebal padat rencana 2 cm

6

-

No

Berat Isi

(Ton/m3)

Komposisi Bahan

(%)

1

Latasir

2,22 T/m3

Latasir

2,22 T/m3

2

Agregat 1 (5-10 mm dan 10-15 mm)

1,45 T/m3

Agregat 1 (5-10 mm dan 10-15 mm)

13,97 %

3

Agregat 2 (0-5 mm)

1,55 T/m3

Agregat 2 (0-5 mm)

40,76 %

4

Pasir Halus

1,45 T/m3

Pasir Halus

31,44 %

5

-

-

Semen

6,99 %

6

-

-

Aspal

6,84 %

No

Pemakaian Bahan Dalam 1m3

1

Agregat 1

0,0051 m3

2

Agregat 2

0,0140 m3

3

Pasir Halus

0,0116 m3

4

Filler

3,7243 Kg

5

Aspal

3,3410 Kg

No

Tandem Roller 6-9 Ton

1

Kecepatan rata – rata alat

1,50 Km/Jam

2

Lebar efektif

1,60 m

3

Jumlah Lintasan

6 Lintasan

4

Faktor efisiensi alat

0,68

5

Koefisien alat

0,0035 Jam

b. Tahapan Pelaksanaan

Latasir

  • Penghamparan campuran boleh dilakukan apabila permukaan badan jalan dalam kondisi kering dan diperkirakan tidak akan terjadi hujan ketika pelaksanaan berlangsung.
  • Bilamana persyaratan kerataan hasil hamparan tidak terpenuhi atau bilamana benda uji inti dari lapisan beraspal dalam satu segmen tidak memenuhi persyaratan tebal atau kepadatan sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi ini, maka panjang yang tidak memenuhi syarat supaya dibongkar atau dilapisi kembali dengan  tebal lapisan nominal minimum yang dipersyaratkan dengan jenis campuran yang sama. Panjang yang tidak memenuhi syarat ditentukan dengan benda uji tambahan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi pekerjaan dan selebar satu hamparan.
  • Bila perbaikan telah diperintahkan maka jumlah volume yang diukur untuk pembayaran haruslah volume yang seharusnya dibayar bila pekerjaan aslinya dapat diterima. Tidak ada waktu dan atau pembayaran tambahan yang akan dilakukan untuk pekerjaan atau volume tambahan yang diperlukan untuk perbaikan.
  • Seluruh lubang uji yang dibuat dengan mengambil benda uji (coredrill) atau lainnya agar segera ditutup kembali dengan bahan campuran beraspal oleh Penyedia Jasa dan dipadatkan hingga kepadatan serta kerataan permukaan sesuai dengan rencana.
  • Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
  • Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
  • Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan dalam satuan m2.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama